About

About

slider

Recent

Design

Movies

Movies Post

Powered by Blogger.

Sports

Music

Business

Followers

Followers

Total Pageviews

Fashion

Search This Blog

Sports

Archive

Movies

News

Latest News

Travel

Fashion

Recent Post

Games

Navigation

Islam dalam suatu analisis perbandingan dan isme isme lainnya



Hasil gambar untuk islam dan isme2 lainnya



















BAB I
PENDAHULAN

Sejarah peradaban manusia telah menyaksikan timbul tenggelamnya banyak sistem. Suatu program untuk perbaikan masyarakat, tidaklah dapat mengabaikan lembaga fundamental dan rencana luas organisasi yang mendasari sistem ekonomi secara keseluruhan. Setiap sistem ekonomi memiliki ciri khasnya masing-masing yang membentuk fondasinya, dari fondasinya itulah ia dapat dibedakan dan dikenali. Sejak dahulu kala, berbagai rencana komprehensif organisasi sosial telah diusulkan sebagai dasar rencana itu, seperti Kapitalisme modern, yang muncul karena adanya industrialisasi yang cepat serta difasilitasi oleh kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam sains dan teknologi, didasarkan pada ide perekonomian pasar bebas, tanpa atau sedikit campur tangan pemerintah dibidang ekonomi, bunga, perbankan. Serta beberapa reaksi yang muncul terhadap kapitalisme, yang menganut kontrol negara sepenuhnya terhadap perekonomian dan pemilikan alat produksi oleh negara atau masyarakat.
Dalam perbandingan sistem ekonomi, perhatian kita banyak tertuju pada cara membandingkan prestasi. Karena itu tidaklah mungkin untuk dapat mencapai suatu kesimpulan sahih yang objektif, bila “objektif” yang dimaksudkan adalah suatu penilaian yang secara logis harus diterima oleh para pendukung dari semua sistem ekonomi. Tetapi perbandingan kita tentang prestasi hanya dapat mencapai dua hal: perbandingan yang dapat menunjukkan setiap sistem unggul diatas sistem lainnya dalam memenuhi tujuan tertentu, dan perbandingan yang dapat mengemukakan sejauh mana suatu tujuan itu dikorbankan untuk tujuan lainnya. Tetapi karena seluruh analisis tersebut adalah subbjektif, maka kita tidak perlu terkejut bila mendapatkan orang yang tujuannya berbeda atau memberikan bobot yang berbeda pada tujuan yang sama, menolak untuk menerima sudut pandang kita.
Di sisi lain, islam menganut keadilan dan kejujuran di lapangan ekonomi. Menurut islam, manusia adalah khalifah atau wakil Tuhan dalam seluruh rencana Tuhan, dan telah diberi hak pemilikan terbatas atas alat-alat produksi. Islam mengakui adanya campur tangan negara dalam kegiatan ekonomi demi menjamin kesejahteraan warganya. Penghapusan bunga, pelembagaan sedekah dan zakat, konsep halal dan haram, distribusi kekayaan yang merata, dilarangnya penimbunan dan menekankan pentingnya sirkulasi kekayaan, konsen dengan kesejahteraan kaum miskin adalah ciri khas ekonomi islam. Yang dimana kesemua itu merupakan salah satu tujuan utama dalam kehidupan yang sesuai dengan kaedah syari’at islami.

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Islam dalam suatu analisis perbandingan dan isme isme lainnya
Benar atau salah filsafat social mempunyai tujuan pokok.demikian juga kapitalisme percaya pada hak milik pribadi yang tak terbatas atas alat alat produksi yang alat penggeraknya adalah laba pribadi. Semboyan kapitalis adalah “segala sesuatu untuk diri sendiri,peduli apa dengan orang lain”.selanjutnya tujuan pokok komunisme adalah “dari setiap orang menurut kemampuannya”.dalam melaksanakan tujuan ini,komunisme  mengatur dan mengawasi alat alat produksi, membiarkan kebebasan pribadi, menghancurkan keluarga dan agama. Konsep laba pribadi dalam kapitalisme akan digantikan oleh motif pelayanan social dalam sosialisme yang bersemboyan “dari setiap orang menurut nilainya, bagi setiap orang menurut kerjanya”.
Islam bertujuan untuk mencapai suatu system social bergaris besar kapitalis,namun dibatasi oleh ide ide sosialis. Maka suatu konsep islam tentang masyarakat didasarkan atas 5 prinsip, yaitu:
1.    konsep sejarah menurut al Qur’an,
2.    hak milik pribadi secara terbatas atas alat alat produksi,
3.    persaudaraan manusia yang universal,
4.    prinsip koeksistensi pribadi, dan
5.    Kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa.

B.   konsep qur’ani
materialis marx mendesak bahwa hanya ada 2 kelas manusia yaitu:mereka yang mengisap dan mereka yang diisap,mereka yang punya dan mereka yang tidak punya, dan pertentangan kedua kelas inilah yang menciptakan dan menjelaskan seluruh sejarah.marx percaya bahwa dalam proses evolusi social terdapat perbudakan, feodalisme, kapitalisme, dan sosialisme dari sudut pendirian produksi dan distribusi.  Perjuangan revolusioner marx sesungguhnya ditujukan terhadap kapitalisme;marx yakin bahwa dalam kapitalisme pekerja dibayar hanya cukup untuk mempertahankan diri di tingkat hidup yang sangat sederhana.   Hal itu menjurus kepada perang kelas antara kedua kelompok yang akhirnya akn menghasilkan runtuhnya kapitalisme dan pembentukan kediktatoran proletariat.
Gagasan tentang sesuatu yang tidak dapat dihindarkandalam proses cerita yang menuju kepada akhir yang telah ditentukan sebelumnya, tidak dapat persamaannya dalam al qur’an,setidak tidaknya dilihat dari dua cara.
1.    al qur’an mengakui keberadaan golongan rakyat yang berbeda beda dalam masyarakat;ia mengakui perbadaan bakat, perbedaan pendapat di kalangan anggota masyarakat yang berbada beda demi kemajuan dan kemakmuran yang sama ( QS.AN NISA,4:12). Ini merupakan sangkalan langsung terhadap pendapat yang dikemukakan oleh marx. Konsep
2.    sejarah berdasarkan al qur’an jauh lebih praktik dan lebih realistic dalam arti  bahwa dengan mengakui kemajemukan motif dan perasaan manusia, al qur’an mempertimbangkan peranan orang besar seperti nabi Muhammad SAW, isa al masih dan lainnya dalam membentuk jalan sejarah yang akan dating dan nasib bangsa bangsa. Tapi marx memandang hubungan ekonomi sebagai penentu satu satunya dalam sejarah manusia kesetiap arah,sehingga ia menyangkal mentah mentah bagian yang diperankan oleh pertentangan agama,peperangan dinasti yang tiada terbilang jumlahnya dan dan orang orang besar sebagai pembentuk nasib manusia.
3.    Konsep sejarah qur’ani tidak mendukung pendapat marx yang menyatakan tidak dapat dihindarkannya pertentangan kelas yang menuju kemenangan akhir proletariat atas kapitalisme, karena Al qur’an telah menjanjikan kemenangan kapada nabi islam atas penentang penentangnya seperti dalam QS.AL FATH,48:28.
Berdasarkan surah tersebut kita tidak bersedia menerima bahwa sukses islam terjamin atas proses sejarah. Jika masyarakat muslim tidak mengikuti jalan yang diterapkan oleh kitab suci al qur’an dan sunnah, mungkin ia tidak akan berhasil memperoleh kekuasaan dan dominasi yang dijanjikan kitab suci al qur’an.
Dalam pandangannya itu berarti marx mulai dengan menyangkal Allah, bila ia tidak ada, hanya zat yang tinggal. Peperti materialis ia menduga tidak adanya maksud zat dalam lingkungan dinamis masyarakat manusia. Suatu aspek penting lain dari konsep sejarah qur’ani adalah bagian yang dimainkan oleh agama dalam proses evolusi social. Komunisme marx tidak mengakui agama. Bagi marx agama adalah candu bagi rakyat dan dibuat oleh kelas yang mengisap sebagai suatu cara untuk memastikan pengabdian mereka yang diisap. Marx mengacaukan agama dan pemujaan, mengutuk agama, dan memberikan kepada kita penafsiran materialisme tentang sejarah.
C.   Komunisme
1.    Konsep komunisme
Istilah komunisme yang berasal dari kata latin “communis”  tidak terdapat sebelum tahun 1840, walaupun konsep yang meliputinya sama tuanya dengan peradaban itu sendiri. Namun itu tercipta dalam perkumpulan revolusioner rahasia di Paris antara 1834 dan 1839. Pada umumnya nama itu digunakan untuk menguraikan perbuatan atau keyakinan akan perlunya pengawasan sosial atas kehidupan ekonomi, termasuk hak milik sosial atas harta benda. Konsep tersebut berbeda dalam arti teknik dari sosialisme, dalam hal bahwa komunisme pada umumnya mencakup pemilikan beberapa atau semua bentuk barang konsumen. Disamping itu arti historik dan umum, istilah ‘’komunis” timbul ditahun-tahun 1840-1872 dengan arti sebagai tindakan revolusioner untuk menumbangkan masyarakat kapitalis dengan jalan kekerasan.
Terdapat tiga doktrin pokok yang mendasari konsep komunisme. Yang pertama ialah doktrin tentang keadaan alam yang dalam berbagai bentuk mendominasi pemikiran zaman kuno dan dunia modern, dari zaman renaisans bersifat Utopia, rasionalis dan pasifistik. Doktrin kedua adalah Manichaisme yang menganggap sejarah manusia sebagai suatu perlombaan yang tiada hentinya antara dua kekuasaan yang berdaulat, baik dan jahat, roh dan zat, terang dan gelap. Doktrin ketiga adalah Marxisme, atu teori ekonomi mengenai timbul dan berkembangnya tenaga produksi masyarakat kapitalis, kecenderungan kolektif yang terkandung di dalamnya, dan kepentingan antagonistik, dengan perjuangan kelas sebagai tenaga kekuatan manusia dalam peradaban. Komunisme merupakan suatu bagian integral mitos kuno zaman keemasan, idealisaasi tingakt primitif oleh manusia beradab, suku ‘alami’ sejarah manusia. Ia merupakan reaksi terhadap kerumitan yang tumbuh pada zaman peralihan.
2.    Filsafat Komunisme
Menurut Marx, analisis yang saksama mengenai suatu unsur superstruktur akan mengungkapkan pengaruh substruktur sebagai faktor penentu. Agama dan moral dibuat oleh kelas yang bekuasa untuk memperkukuh kepentingan mereka sendiri. Karena itu semua agama dan etika yang hingga kini terdapat dikalangan umat manusia patut dicurigai. Marx melihat peralihan yang telah terjadi dari industri domestik yang mendahului Revolusi Industri sampai kepabrik besar.Selanjutnya, menurut doktrin nilai surplus, semua kekayaan dihasilkan oleh kerja. Tetapi pekerja dibayar dengan gaji yang hanya cukup untuk mempertahankan hidip yang paling sederhana. Karena itu terdapat suatu nilai lebih yang dapat diambil pihak kapitalis untuk kepentingan dirinya sendiri.
Demikianlah ketika rakyat dipersiapkan untuk hal itu, tahap kediktatoran akan memberi jalan kepada masyarakat sosialis, yang dianggap sebagai tahap komunisme yang lebih rendah. Pada tingkat ini, semua alat produksi akan berada dalam tangan negara yang diperintah secara demokratis. Tetapi akan terdapat banyak pemusatan pada pengawasan.ekonomi dan politik. Singkatnya tingkat ini semata-mata adalah tingkat sosialisme negara.
Akhirnya,masyarakat sosialis akan berkembang menjadi masyarakat komunis, yang merupakan tahap komunisme yang lebih tinggi, inilah cita-cita terakhir dari partai komunis. Eskatologi komunis menjanjikan perbaikan , persaudaraan, dan kebahagiaan sepenuhnya bagi semua orang; manusia tidak dianggap sebagai suatu tujuan. Tujuannya jelas sekali adalah keseluruhan, masyarakat. Memang benar bahwa seorang komunis percaya bahwa setiap manusia akan berbahagia begitu cita-citanya tercapai. Namun mereka tidak punya perhatian padanya, karena kebersamaanlah yang mencapai faktor nyata yang sesungguhnya dalam dunia manusia.
3.    Rencana dalam Komunisme
            Komunis adalah pengganti seluruhnya bagi sumber daya ekonomi yang dalma suatu sistem kapitalis ditentukan oleh harga dan pendapatan. Hal ini pada gilirannya berkaitan dengan kedaulatan konsumen dan tempat keputusan dibuat oleh pengusaha yang tidak terbilang jumlahnya. Disini pada umumnya arsitek ekonomi menentukan untuk apa digunakannya sumberdaya yang terbatas itu, dan karena itu, sedikit banyak mengurangi kekusasaan konsumen. Sasaran produksi ditentukan menurut tujuan yang ditentukan oleh Negara, misalnya memproduksi untuk perang atau meningkatkan  tingkat hidup massa. Dengan demikian gerakan harga dan pendapatan mengatur proses produksi tidak diizinkan. Dan karena tujuan ini dipilih oleh strategi umum yang bertindak untuk Partai, pemerintah atau rakyat, ekonomi berencana menggantikan si penguasa yang merupakan daya penarik manusiawi dalam struktur kapitalis.Dalam komunisme, konsumsi maupun produksi akan dikendalikan secara kolektif, dan uang, harga, uapah, pertukaran bebas akan dihapuskan. Oraganisasi bersama kan menetapkan apa yang harus dihasilkan dan berapa jumlahnya, mendistribusikan produk melalui suatu sistem ransum yang diyakini akan memberikan hasil terbaik. Rumus komunis adalah “Dari setiap orang menurut kemampuannya; kepada setiap orang menurut kebutuhannya”.

4.    Suatu penilaian atas komunisme
            Baik dalam teori maupun dalm prakteknya, komunisme merupakan penyederhanaan luarbiasa menuju pemutarbalikan kenyataan. Penyederhanaan lur biasa ini pertama-tama tampak dalam eskatologi komunis.Walaupun kerumitan sifat manusia dan hasrat manusia sangat besar, namun komunis mengajarkan bahwa metode sederhana kolektivisasi akan memberikan segala kebahagiaan dan keputusan kepada manusia. Hal ini mereka lakukan sepenuhnya dengan mengabaikan beberapa hasrat manusia lainnya. Atau dengan menegaskan bahwa kebersamaan akan menyebabkan hilanhnya hasrat lain (misal keagamaan).Komunisme, umpamanya, mengajarkan bahwa semua maslah kerja dapat diselesaikan dengan nasionalisasi pabrik, atau nampaknya ditegaskan bahwa hanya satu permasalahan yang ada, yaitu hak milik pribadi atas industri. Jelaslah bahwa hal ini bertentangan dengan segala yang kita ketahui tentang kehidupan industri modern. Masalah upah, kondisi kerja hubungan pribadi didalam pabrik, jelas lebih penting bagi para pekerja dari pada masalah hak milik. Kaum komunis mengabaikan semua hal ini dan bersikeras bahwa segala-galanya akan beres begitu pabrik telah dinasionalisasi. Ini tidaak berarti bahwa nasionalisasi dianggap buruk. Tetapi mengecilkan seluruh masalah menjadi soal hak milik adalah terlalu menyederhanakan keadaan.
            Selanjutnya, materialisme historik adalah hasil penyederhanaan berlebih-lebihan tentang motif manusia dan sejarah manusia oleh komunisme Marx. Komunisme Marx menyederhanakan seluruh situasi manusia dengan menyatakan bahwa hanya terdapat dua kelas manusia. Para penghisap dan mereka yang ters]hisap, mereka yang punya dan mereka yang tidak punya, dan konflik antara kedua kelas inilah yang menciptakan dan menjelaskan sejarah. Sedangkan manusia tidaklah begitu sederhana.Penyederhanaan berlebih-lebihan yang sama terjadi dalam soal moral. Segala sesuatu yang mengabdi kepad partai dan tujuan tunggalnya jelas dianggap baik; sedangkan segala sesuatu yang bertentangan dengannya dicap jahat. Kaum komunis selalu bertindak seba hitam atau serba putih. Tetapi ditinjau dari pengalaman manusia menunjukkan bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang serba baik atau serba jahat. Karena itu, komunisme jelas bersifat monistis dalam pendekatannya. Komunisme percaya bahwa hanya terdapat satu nilai mutlak, yaitu kemenangan partai, sedangkan yang lainnya adalah relatif.
            Kaum komunis sendiri menyatakan bahwa doktrin mereka didasarkan atas ilmu. Tapi pada kenyataannya, sulit untuk membenarkan pernyataan itu. komunisme juga menolak kritik bebas dan melarang pernyataan pendapat apapun selain pendapatnya sendiri. Komunisme percaya bahwa dirinya kekal dan tidak akan berubah.Mengenai sisi lain komunisme, kita ketahui bahwa teri kerja nilai yang dikembangka Marx menjadi teori nilai lebih itu sendir sama sekali tidak memuaskan, karena tidaklah mungkin untuk menyederhanakan semua kerja menjadi satu kelas seperti dicoba oleh Marx dan lain-lain.Jalan perkembangan ekonomi diberbagai negeri kapitalis, tampaknya tidak mengikuti jalan yang ditetapkan untuk hal itu oleh kaum kamunis Marx. Memang, pengawasan modal kini lebih terkonsentrasi melalui pengembangan prinsip persediaan bersama daripada ketika Marx menulis. Namun pemilikan modal lebih terpencar dalam bentuk saham kecil yang dipegang oleh sejumlah besar orang yang kebanyakan tergolong kelas buruh.Keraguan yang paling parah mengenai perencanaan ekonomi berkisar seputar persoalan insentif dan persoalan kebebasan pribadi. Dalam sistem kapitalis pasti laba merupakan insentif efektif. Soal kebebasan pribadi pasti merupakan soal yan jauh lebih sulit ditangani daripada masalah insentif. Namun bila memungkinkan yang terbaik adalah menggabungkan antara perencanaan dengan kebebasan individu.

BAB III
PENUTUP

       Kesimpulan
                                                
Sistem ekonomi islam dalam hal konsep milik islam tidak hanya berbeda dari kecenderungan individualisme dalam kapitalisme, akan tetapi juga dari totalitarisme sitem hak milik Negara kaum komunis. Namun, antara islam dengan komunisme tidak terlihat kontradiksi penuh, karena islam sebenarnya tidak mengkoreksi kecuali beberapa konsep yang keterlaluan saja. Bila komunisme dapat membebaskan diri dari bentuk birokrasi dan pengaruh apparatus negara, maka ia akan jauh lebih baik dari kapitalisme. Komunisme memerlukan beberapa perbaikan sehingga terbebas dari alat birokrasi. Ia juga membutuhkan pembatasan tujuan-tujuan kemanusiaan sesungguhnya. Tujuan-tujuan keimanan tidak dapat dicapai kecuali bila sejalan dengan iman kepada Allah.
















Share
Banner

Post A Comment:

0 comments: