Materi Seni Rupa Untuk Anak SD
Materi Seni Rupa Untuk Anak SD
Selama perkuliahan seni rupa yang di ampu oleh dosen Jajang Suryana, sebagai calon guru kami telah diberikan beberapa teknik-teknik mengajarkan seni rupa pada anak SD. Selama perkuliahan, bukan hanya diajarkan untuk mengetahui teknik membuat karya tetapi juga manfaat karya tersebut untuk anak. Materi seni rupa yang diberikan bukan untuk menjadikan calon guru menjadi seniman melainkan untuk mencapai tujuan seorang guru yaitu memberikan teknik-teknik mengajar membuat karya untuk membentuk karakter anak dalam mengekspresikan dirinya dalam karya. Karena telah disebutkan, bahwa seni bagi calon guru bukanlah sebagai tujuan untuk menjadi seniman melainkan sebagai alat untuk mengajarkan siswanya untuk mencapai tujuan.
Ada beberapa jenis seni, yaitu:
Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art) disebut sebagai seni musik/seni suara. Misalnya paduan suara, pergelaran musik.
Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (visual art) disebut seni rupa. Misalnya lukisan, poster,seni bangunan.
Seni yang dinikmati dalam bentuk bahasa disebut seni sastra. Misalnya puisi, pantun, cerpen.
Seni yang dapat dinikmati dalam bentuk gerakan disebut sebagai seni tari. Misalnya tarian tradisional.
Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran atau gabungan dari semua seni (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, film, teater.
Di khususkan untuk seni rupa, ada beberapa jenis seni rupa, yaitu:
1. Seni Rupa Murni
Seni rupa murni lebih mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya.Seni murni diciptakan berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi (lukis, patung, grafis, keramik ). Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat pula diperjualbelikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah ruang.
1. Seni lukis
2. Seni patung
3. Seni Grafis
4. Seni keramik.
2. Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah karya seni yang dirancang untuk tujuan fungsional,yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia yang tidak hanya bisa di pandang keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Bentuknya berupa benda-benda pakai atau benda guna untuk kebutuhan manusia. Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan furniture.
Seni Rupa Yang Cocok Diajarkan Di SD
Dari satu semester perkuliahan seni rupa, banyak teknik-teknik membuat karya seni rupa yang telah di ajarkan. Seni rupa yang diberikan, sangat cocok diberikan kepada anak SD yang masih suka bermain dan berimanjinasi. Berikut merupakan materi seni rupa yang cocok di ajarkan di SD, yaitu:
1. Menggambar dengan teknik melipat kertas
melukis dengan melipat kertas, yaitu melukis hanya dengan melipat kertas yang ditambah warna sehingga membentuk sesuatu. Langkah-langkah pembuatannya yaitu:
a) sediakan kertas gambar, pewarna cat air, dan penggaris.
b) lipat kertas menjadi dua sehingga simetris
c) tambahkan cat air bermacam-macam warna pada salah satu sisi kertas sedikit-sedikit
d) tutup kertas dengan sisi kertas satunya dengan tepat
e) gunakan tangan atau penggaris untuk menarik warna-warna yang ada pada kertas. Menariknya dapat kearah atas, bawah, dan samping. Dapat juga dengan memutar.
f) buka perlahan kertas kembali, dan lihat hasilnya
g) karya dapat dipajang di kelas.
2. Membatik sederhana
Batik dikalangan anak- anak (terutama anak SD) tidaklah menakutkan. Sama seperti melukis di buku gambar, tapi bedanya disini batik menggunakan lilin(malam) atau krayon sebagai perantaranya dan cat air sebagai pembeda warnanya. Batik, satu kekayaan negeri ini yang wajib kita kenal lebih dalam, karena ini adalah milik kita sebagai anak negeri. Dalam perkuliahan seni rupa saya dapat mengenalnya lebih dekat, dan setelah berhasil membuat selembar kain batik ternyata aku lebih mencintainya.
Langkah pertama adalah menggambar pola di atas kain mori atau diatas kertas gambar, gambar pola bebas ditentukan sesuai keinginan kami. Dengan memberikan sisi-sisi dipinggiran dan pola lain di tengahnya.
Langkah berikutnya adalah menggunakan lilin atau krayon dalam menebalkan pola. Usahakan jangan hanya membuat pola bergaris tetapi buat pola yang penuh dengan warna. Tetapi yang harus di ingat, warna pola pada krayon usahakan kontras dengan warna cat air nantinya agar dapat melihat hasilnya.
Langkah berikutnya setelah semua pola ditebalkan adalah memberikan cat air di atas pola. Warna cat air bebas tetapi haruskontras dengan warna lilin atau krayon, pada saat memberikan cat cair jangan hanya yang tidak terdapat pola tetapi keseluruhan kertas diberi cat air begitu juga pola yang telah diberi lilin. Jangan mengulang-ulang pada tempat sama karena dapat merusak warna. Lakukan sampai semua pola terkena cat air.
3. Mozaik
Mozaik merupakan menggambar dengan cara memanfaatkan bentuk-bentuk geometris tertentu sebagai pengganti bahan pewarna. Potongan-potongan yang biasanya dipakai mozaik yaitu: pecahan keramik, pecahan kaca, kertas, daun, kayu. Pada jaman dahulu, mozaik digunakan untuk menghiasi bangunan rumah sehingga tampak indah. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karena memiliki sifat dua dimensi dan masih dibantu dengan menggunakan kertas, daun, biji-bijian, keramik, kaca, dan yang lainnya.
4. Montase
Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting.
Fungsi Montase:
Sedangkan fungsi dari Montase, sebagai berikut:
1. Fungsi praktis , yaitu fungsi pada benda sehari – hari, karya tersebut dapat digunakan sebagai bahan dekorasi.
2. Fungsi edukatif ,yaitu dapat membantu mengembangkan daya pikir, daya serap, emosi, estetika, dan kreativitas
3. Fungsi ekspresi, yaitu dengan menggunakan berbagai bahan dan tekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.
4. Fungsi psikhologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi beban psikhologis
5. Fungsi sosial, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas.
Langkah-langkah Membuat Montase
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan montase, yaitu:
1. Sediakan alat dan bahan:
a. Majalah, koran, gambar-gambar yang akan dijadikan montase
b. Gunting
c. Lem
d. Buku gambar sebagai tempat menempelkan gambar
2. Potonglah gambar-gambar dari majalah yang akan dijadikan montase, misalkan badan dan kepala berbeda
3. Guntinglah gambar tersebut yang dirasakan sudah cocok
4. Tempelkan gambar pada buku gambar yang sudah disiapkan dengan menggunakan lem
5. Lihat hasil montase yang dibuat.
5. Cetak Tinggi
Pada kali ini, pada mata kuliah seni rupa diberikan materi tentang seni cetak tinggi untuk anak SD. Proses cetak tinggi menggunakan klise/acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise/ alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas. Contoh cetak tinggi yang sederhana ialah: stempel, jari, uang logam, potongan pelepah pisang, tutup botol, kulit kacang, buah-buahan, rol tissue dan benang ditempel, cukilan ubi/wortel dan sebagainya. Pembuatan klise untuk cetak tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan guntingan gambar, dan selanjutnya dapat untuk mencetak, contohnya media berupa: guntingan gambar, papan/karet(linolium)/ubi, akrilik/cat poster/pewarna kue, pensil, kuas, pisau atau alat pencukil dan kertas gambar.
Persiapkan alat dan bahan, yaitu:
Pisau/Cutter, digunakan untuk mengukir
Penggaris, digunakan untuk mengukur
Pilih salah satu atau dua bahan yaitu; umbi-umbian, pelepah pisang, jari, uang logam, potongan pelepah pisang, tutup botol, kulit kacang, buah-buahan, rol tissue dan benang ditempel, cukilan ubi/wortel dan sebagainya. digunakan sebagai bahan utama untuk mencetak
Buku gambar, digunakan untuk tempat penempelan
Bak stempel, untuk pencelupan
Cat air/kesumba/pewarna lainnya, untuk pewarna gambar
Langkah-langkah Pembuatan
· Langkah pertama, ambil satu buah bahan yaitu umbi-umbian, pelepah pisang, atau yang lainnya.
· Langkah kedua ukirlah bahan tersebut dengan pisau cutter yang telah disiapkan. Pengukirannya bisa seperti apa saja sesuai gambar yang akan dibuat.
· Pada saat memotong atau mengukir, usahakan memotong dengan rata agar pada saat ditempel hasil sempurna
· Setelah diukir, siapkan bak stempel. Lalu tuangkan cat air pada bak stempel.
· Siapkan buku gambar untuk bahan penempelannya
· Terakhir celupkan umbi atau pelepah pisang yang telah diukir kedalam bak stempel, selanjutnya capkan ukiran ubi tadi yang telah diberi cat air ke buku gambar
· Lalukan berulang kali dengan ukiran yang berbeda dan juga warna yang berbeda sehingga cetakan membentuk suatu gambar
Di atas merupakan contoh-contoh teknik untuk mengajar seni rupa pada anak SD. Pada perkuliahan bukan hanya di ajarkan tentang membuat karya saja tetapi diajarkan untuk meyusun RPP tentang materi SBdP dam membuat program tahunan pada materi SBdP. Begitu banyak manfaat yang di dapat dari perkuliahan seni rupa ini. Bukan hanya mendapatkan pengetahuan dari cara mengajarnya tetapi ikut menyenangkan dalam membuat karya-karya tersebut.
Post A Comment:
0 comments: