BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN
Gempa Bumi merupakan bencana alam yang tidak asing lagi di telinga orang Indonesia baik itu gempa tektonik maupun gempa vulkanik. Dalam catatan sejarah, Indonesia sering dilanda gempa yang cukup kuat dan sering pula mengakibatkan tsunami terutama daerah pesisir pantai. Salah satu gempa yang terjadi di Indonesia adalah gempa tahun 2004 yang berkekuatan skala 9,0 richter yang mengguncang Aceh dan Sumatera utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami mungkin seluruh rakyat Indonesia akan mengenang bencana yang merenggut 220.000 jiwa sebagai bencana gempa bumi sekaligus tsunami terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.Tercatat dari tahun 2004 hingga 2010 Indonesi dilanda 9 gempa berkekuatan besar yang sebagian juga menimbulkan bencana tsunami.
Gempa bumi merupakan Bencana alam yang selalu merenggut ribuan nyawa dalam beberapa menit saja. Selain itu, kerugian materi baik bangunan maupun materi lain juga menmblkan tanggungan tersendiri baik untuk korban maupun pemerintah setempat. Belum lagi jika bencana itu juga memicu bencana lain seperti tsunami ataupun longsor. Selain itu, masih banyak juga korban yang kehilangan keluarganya akibat bencana ini.
Gempa juga dapat diartikan sebagai guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gelombang seismik adalah rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat terekam oleh seismometer.. Gempa tektonik adalah gempa yang sering kali menimbulkan bencana tsunami yang terjadi akibat adanya pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempeng yang bergerak.
Selain gempa tektonik juga terdapat gempa vulkanik. Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Selain dua sebab tersebut juga masih ada sebab lain salah satunya adalah runtuhnya batu-batu besar yang menyebabkan permukaan bumi terguncang.
Sebagian besar gempa bumi terjadi di daerah rawan gempa atau biasa disebut jalur gempa dunia. Jalur gempa dunia biasanya melewati daerah-daerah yang dikelilingi oleh lempeng-lempeng tektonik.
Upaya untuk meminimalisir kerugian akibat gempa bumi sering kali tidak efektif dikarenakann gempa yang sulit dideteksi kapan kehadirannya. Selain itu, kekuatan bangunan juga tidak bisa diimbangi dengan kekuatan gempa. Apalagi jika gempa tersebut juga berpotensi menimbulkan tsunami. Karena itulah, setiap orang yang t inggal di dalam area bencana ini diharapkan mengetahui hal apa saja yang sebaiknya dilakukan apabila Gempa bumi melanda baik itu sebelum mauun aat terjadi bencana.
Selain adanya persiapan khusus tersebut, warga juga diharapkan mengetahui tanda-tanda saja yang terjadi sebelum Gempa Bumi . Namun, masih banyak orang yang tidak mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan hal itu terbukti dengan banyaknya jumlah korban gempa bumi.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahiu pengertian gempa bumi
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gempa bumi
3. Untuk mengetahui jalur gempa bumi
4. Untuk mengetahui klasifikasi gema bumi
1.3 MANFAAT
Manfaat di buatnya makalah ini bagi kami selaku penyusun adalah selain untuk memenuhi nilai bidang study IPA juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami. Bagi masyarakat luas, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang positif.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian Gempa bumi
Gempa bumi atau seisme adalah peristiwa sentakan atau gerakan pada kerak bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa diartikan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai.
2.1.2 Penyebab terjadinya gempa
Gempa bumi dapat terjadi karena beberapa hal . Meski demikian, pada umumnya gempa bumi terjadi karena karena retakan atau dislokasi sebagian litosfer atau terpisahnya kulit bumi dari kedudukan semula. Gempa yang terjadi karena terpisahnya batuan dari tempat semula disebut gempa dislokasi.Selain daratan , gempa juga dapat terjadi di laut.Gempa yang terjadi di laut , disebut gempa laut. Gempa laut terjadi karena adanya retakan di dasar laut yang kemudian merambat melalui air laut sehingga dapat menimbulkan gelombang air laut yang sangat tinggi dan kuat.
Gempa dapat terjadi karena beberapa hal berikut:
a. Pergerakan lempeng
Berdasarkan teori tektonik, lempeng membagi bagian luar bumi menjadi dua lapisan.Lapisan paling luar disebut dengan lapisan litosfer yang bersifat dingin dan kaku (rigid).Di bawah lapisan litosfer yang kental dan panas serta dapat mengalami perubahan bentuk dan dapat mengalir di bawah pengaruh tegangan.Lapisan litosfer seolah-olah hanyut di atas astenosfer,sehingga terjadi gerakan saling menekan dan gerakan saling meregang.Akibat pergerakan lempeng ini,di sekitar perbatasan lempeng akan terakumulasi energi.Jika tidak dapat di tahan maka energi itu akan terlepas yang menyebabkan terjadinya patahan atau deformasi pada lapisan kerak bumi dan terjadilah gempa tektonik.
Kebanyakan gempa bumi di sebabkan dari pelepasan energi yang di hasilkan oleh tekanan yang di lakukan oleh lempengan yang bergerak.Semakin lama tekanan itu semakin membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat di tahan lagi oleh pinggiran lempengan sehingga terjadi gempa bumi yang biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.Gempabumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.Gempabumi kemungkinan bisa terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada ke dalaman lebih dari 600 km.
b. Perbedaan Suhu antar Lapisan Bumi
Selain teori lempeng tektonik,ada teori lain yang mengemukakan bahwa terjadinya gempa bumi akibat perbedaan suhu antara lapisan inti bumi yang bersuhu 4.5000Cdengan permukaan bumi yang bersuhu rata-rata 250C.Perbedaan ini menyebabkan terjadinya arus konveksi pada mantel bumi yang kental.Arus konveksi inilah yang menyebabkan terjadinya gerakan relative pada lempeng-lempeng dan terjadinya siklus pada lapisan kerak bumi.Jika terjadi kenaikan suhu maka mantel akan bergerak keatas dan jika terjadi penurunan suhu maka kerak bumi akan berubah menjadi keras dan padat.
Adapun di bagian lempeng lain yaitu di daerah hunjaman yang masuk ke dalam bumi dan seiring perubahan kenaikan suhu akan berubah kembali menjadi mantel.Proses sirkulasi itu berlangsung terus-menerus.Akibatnya,pergeseran antara permukaan lempeng yang satu dengan yang lain akan mengumpulkan energy dan apabila tidak dapat di tahan akumulasi energi tersebut akan menyebabkan batuan yang bergesekan itu patah secara tiba-tiba sehingga terjadilah gempa bumi tektonik.
c. Aktivitas Vulkanik
Gempa bumi juga dapat terjadi karena adanya aktivitas magma di dalam gunung berapi. Magma yang berada di dalam gunung berapi akan mencoba mencari jalan untuk keluar ke permukaan bumi. Magma tersebut biasanya keluar melalui jalur tertentu, misalnya melalui kawah atau kepundan .Meski demikian , ada kalanya magma mencoba mencari jalan keluar lain melalui sela-sela bebatuan . Hal ini yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.Gempa bumi yang di sebabkan oleh aktifitas magma gunung berapi disebut gempa bumi vulkanik. Gempa bumi vulkanik biasanya menandakan bahwa gunung berapi tersebut akan meletus. Besar gempa bumi vulkanik biasanya tidak sebesar gempa bumi tektonik.
d. Penyebab Lainnya
Gempa bumi juga dapat terjadi karena beberapa hal. Contohnya gempa bumi yang terjadi karena adanya penumpukan massa air yang sangat besar .Gempa Bumi juga dapat terjadi karena adanya injeksi, akstraksi, atau penyusupan cairan dari atau ke tenaga panas bumi dan Di Rocky Mountain Arsenal. Selain itu, gempa bumi juga dapat terjadi karena adanya campur tangan manusia. Contohnya peledakan bahan peledakdi daerah pertambangan.
2.1.3 Jalur Gempa Bumi
Di permukaan bumi, gempa bumi lebih sering terjadi di daerah tertentu, yaitu daerah yang berada pada jalur gempa dunia. Berikut adalah jalur gempa dunia:
a. Jalur Gempa bumi Sirkum Pasifik
Jalur ini dimulai dari Chili – Ekuador – Karibia – Amerika tengah – Meksiko – California – Inggris- Kolombia – Kamsatscka – Jepang – Taiwan – Filifina – Indonesia – Polinesia – Selandia baru
.
b. Jalur gempa bumi mediterania
Jalur ini dimulai dari Maroko – Portugal – Italia – Balkan – Rumania – Turki – Kaukasus – Irak – Iran – Afganistan – Himalaya – Burma – Indonesia (Sumatra,Jawa,Nusa Tenggara, dan Laut banda) – Maluku, Bertemu dengan jalur Sirkum Pasifik.
c. Jalur Gempa Bumi Mid Atlantik
Jalur gempa ini melalui Spitabergen – Iceland – Atlantik Selatan.
2.1.4 Klasifikasi Gempa Bumi
Gempa Bumi digolongkan menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Gempa berdasarkan kedalaman hiposentrumnya atau jarak pusat gempa • Gempa dangkal: <100 km di bawah permukaan laut.
• Gempa intermedier: 100-300 km di bawah permukaan laut.
• Gempa dalam: 300-700 km di bawah permukaan laut.
2. . Gempa berdasarkan jarak episentrumnya adalah titik atau garis di permukaan bumi atau di permukaan laut sebagai tempat gelombang gempa yang mulai dirambatkan.
• Gempa setempat: < 10.000 km.
• Gempa jauh: sekitar 10.000 km.
• Gempa sangat jauh: > 10.000 km
3. Gempa berdasarkan bentuk episentrumnya
• Gempa linier: episentrum gempa ini berbentuk garis-gempa patahan.
• Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik-gempa runtuhan dan vulkanik.
4. . Gempa berdasarkan letak episentrumnya
• Gempa laut: episentrumnya di dasar laut dan hiposentrumnya di dasar laut.
• Gempa darat: episentrumnya di daratan.
5. . Gempa berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
• Terjadi akibat batu-batu raksasa di sisi gunung runtuh atau akibat gua-gua besar runtuh.
radius gempa tidak begitu besar dan disedut gempa terban.
• Gempa bumi vulkanik (vulkanik earthquake), terjadi akibat aktivitas gunung api. Radius gempa agak lebih luas.
• Gempa bumi tektonik (tectonic earthquake). Terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer, berupa pergeseran lapisan batuan atau terjadi dislokasi. Gempa ini adalah gempa terkuat dengan daerah yang sangat luas
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Gempa bumi adalah peristiwa sentakan atau getaran pada kerak bumi.Gempa bumi di sebabkan oleh empat hal. Yang pertama adalah pergerakan lempeng di sekitar perbatasan lempeng akan terakumulasi energi jika tidak dapat ditahan maka energi akan terlepas dan akan terjadi patahan pada kerak bumi. Yang kedua adalah perbedaan suhu antar lapisan bumi. Yang ketiga adalah aktivitas vulkanik yang biasanya menandakan bahwa gunung berapi akan meletus. Yang keempat adalah sebab-sebab lain yang juga memungkinkan terjadinya gempa bumi seperti reruntuhan batu besar dan lain-lain. Gempa bumi lebih sering terjadi di daerah tertentu saja, yaitu yang berada pada jalur gempa dunia. Jalur gempa dunia dibagi menjadi tiga jalur, yaitu jalur sirkum pasifik, Mediterania, Mid Atlantik. Gempa bumi digolongkan menjadi lima kelompok, yaitu berdasarkan hiposentrum, gempa terdiri atas gempa dalam, gempa intermedier dan gempa dangkal. Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa terdiri atas gempa linier dan sentral. Berdasarkan letak episentrumnya, gempa terdiri atas gempa laut dan daratan. Berdasarkan jarak episentral gempa, gempa terdiri atas Gempa setempat, jauh dan sangat jauh. Berdasarkan penyebab terjadinya gempa, gempa terdiri atas Gempa tektonik, vulkanik dan gempa terban.
3.1.2 SARAN
Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi mewujudkan sempurnanya makalah ini agar dapat diterima oleh masyarakat luas.
Post A Comment:
0 comments: